Friday, January 23, 2009

LDK: Lelah, Dahaga, dan Kecapekan -- Bagian 1

Tugas pertama sebagai OSIS: Wajib ikutan Latihan Dasar Kepemimpinan.

Haah. Dan yang paling parah, LDK itu dilaksanakan waktu liburan dua hari menjelang Imlek! Gila. Waktu lapangku terbuang dan sebagai gantinya, aku harus capek-capekan. Padahal tugas-tugas masih numpuk, mulai dari tugas pelajaran sampai majalah sekolah. Dan berhari-hari aku kurang istirahat; kelihatannya mulai ada garis-garis hitam di bawah mataku!
Damn it.
Mending kalau LDKnya itu diadain di Glagah, kaya tradisi biasanya. Mungkin tempatnya terpencil, jauh di Kulonprogo, tapi tempatnya itu deket banget sama pantai. Di waktu luang, mungkin aku bisa main-main di Pantai Glagah! Asyik banget, kan, kedengarannya? Apalagi, waktu kakakku cerita, katanya malam-malam ada renungan di tepi pantai. Mungkin ngantuk, tapi tetap saja kesannya seru.
Tapi sekarang ada perubahan. Kalian tahu, tempatnya di mana? Kaliurang.
Tuh. Kesannya nggak elit banget, kan? Apa, coba, yang akan kita dapat di Kaliurang? Hutan yang nggak jelas. Pemandangan rumah-rumah Orang Kaya Baru yang menggusur posisi peninggalan Belanda kuno. Air terjun nanggung. Dan monyet-monyet kumuh, terlalu banyak makan makanan manusia yang secara alamiah tidak boleh mereka makan.
Dan terutama, hawa dingin.
Gila. Lagi-lagi, gila. Semua orang tahu aku alergi debu, juga dingin! Aku nggak bisa membayangkan menghabiskan dua hari satu malam di sana dengan hidung tersumbat dan bersin-bersin. Nanti, akhirnya aku akan berakhir di wisma dan nggak ke mana-mana. Dari satu sisi itu bagus; di sisi lain, pembuangan waktu! Mendingan aku di rumah aja, bisa jalan-jalan! Lagian kakak sepupuku datang ke Jogja. Seharusnya kita hangout di Amplaz, bukannya di kaki gunung Merapi yang tidak jelas itu.
Aku sebenarnya pengin nggak ikut--pengin banget. Tapi aku nggak punya alibi yang pas atas ketidakhadiranku, dan aku jadi merasa nggak enak. Dan lagi nanti ada presentasi program kerja masing-masing sekbid. Dan jujur, aku merasa koordinator sekbidku itu nggak ambisius. Tidak ada program kerja yang 'beda'. Takutnya, sekali lagi sekbid Organisasi Politik menjadi babu.
Jelas, aku nggak mau hal itu terjadi. Aku punya potensi selain menjadi babu. Lagian, tujuanku di OSIS, salah satunya adalah untuk mengangkat derajat MPK; atau setidaknya, kelasku. Mungkin kesannya sombong, tapi aku nggak peduli. Itu tujuan utamaku menjadi OSIS: mengangkat derajat kelompok yang sebelumnya tidak diacuhkan. Dan caranya, lewat presentasi program kerja.
Iitu berarti aku harus ikut LDK, meskipun aku sangat... males.


Huff. Kerja keras. Dan ini adalah bentuk kerja keras yang paling tidak menyenangkan. Tapi, sayang sekali, aku harus melaksanakannya.
Yah, pembaca, doakan supaya saya masih bertahan hingga hari Minggu mendatang...