Tuesday, May 20, 2008

Obituari

Kemarin, tanggal 20 Mei 2008, kita semua lihat kalau di televisi, sekitar pukul 19.00 WIB, semua channel-nya menyiarkan satu acara yang sama: Perayaan Hari Kebangkitan Nasional. Tempatnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, kalau nggak salah. Perayaannya rame... banget: ada tarian tradisional, pertunjukkan drum band, de el el.
Tapi, pasti ada yang luput dari perhatian kalian semua. Kalau kalian lihat channel Indosiar atau MetroTV, di news banner-nya, ada dua berita mengejutkan. Pertama-tama, soal meninggalnya Ali Sadikin, manta Wali Kota Jakarta, yang jasanya jelas sangat berharga. Tapi yang paling mengejutkan ialah meninggalnya SK Trimurti. Yang sudah kelas 6, jelas tahu dong, siapa beliau. SK Trimurti merupakan istri dari pengetik naskah proklamasi Indonesia, Sayuti Melik.
Selain itu, ada juga hal lain yang dikesampingkan. Jangan lupa, Indonesia sedang berada dalam zaman keterpurukannya, kalau aku boleh bilang. Bencana di mana-mana; angka kemiskinan melonjak; BBM naik; serta tragedi klise lainnya yang kuping sampai bosan ndengerin.
Poin yang mau aku sampaikan, tidakkah perayaan ini merupakan sebuah paradoks yang sempurna? Sebuah pesta besar, dengan biaya yang pastilah mahal sekali, hanya untuk bersenang-senang dan mempertontonkan kebanggaan negara--sementara, di luar stadion, dua pahlawan bangsa meregang nyawa, dan berjuta-juta rakyat Indonesia menjerit meminta perhatian para pejabat.
Memang, perayaan ini mungkin bisa menumbuhkan nasionalisme--tapi, sekali lagi, mungkin. Tapi, bukannya lebih berguna bagi para pejabat negara, serta presiden, untuk memikirkan negara, beban yang diemban mereka semua? Semua orang memang butuh refreshing. Tapi, seharusnya, dalam kondisi sulit di Indonesia, yang lebih dibutuhkan adalah tindakan, bukan sekadar deklarasi atau janji, yang ibaratnya "masuk telinga kiri keluar telinga kanan".
Nah, pertanyaanku bagi kamu yang membaca blog ini, menurutmu apa itu hari Kebangkitan Nasional? Apa maknanya bagimu? Hari libur biasa, untuk "refreshing"; atau justru kalian lebih bijak, dengan memaknainya lebih dalam?
Karena sesungguhnya, makna dari hari Kebangkitan Nasional adalah kebangkitan dari para rakyatnya, generasi mudanya--karena generasi muda adalah penggerak bangsa. Generasi mudalah yang bisa melahirkan ide-ide baru; generasi mudalah yang bisa menciptakan inovasi; generasi mudalah yang bisa menciptakan revolusi. Meskipun pemerintahan kita mungkin dikuasai oleh para pejabat yang tergolong sudah (maaf) tua, tetapi bukan berarti kita lalu begitu saja menyerahkannya pada mereka itu. Sebab, dengan begitu, jelas Indonesia akan selalu tertinggal, karena tidak ada inovasi dalam sistem yang jadul.
Oleh sebab itu, maknailah Kebangkitan Nasional dengan ini: bahwa Kebangkitan Nasional berarti adalah kebangkitan para generasi muda dalam memperjuangkan Indonesia, demi membangkitkan kebanggan tanah air kita yang telah lama tertidur dalam kekunoan.

Saturday, May 17, 2008

Hiyas!!!

Hello there...


First, I would glad to say, it's really nice to meet you. Bagi siapapun yang membaca blog ku ini, aku sungguh berterimakasih. Ini merupakan blog pertamaku, jelas ada kekurangannya. Jadi, mohon maklum, ya...
Di blog ku ini, semoga kita semua bisa saling membagi kecintaan satu sama lain, terutama terhadap BUKU. I really like books, and I hope you really love it too! Kita bisa bagi-bagi informasi, dsb. Dan hitung-hitung, lewat blog, kita bisa kenal satu sama lain. Bukankah sungguh menggembirakan jika semua orang di dunia bersahabat?
Satu lagi, aku mohon doa restu dari kalian. Aku sedang membuat buku (ehem...) tapi sayangnya, kapan bakal selesai kurang jelas. Please... tolong doakan supaya buku KISAH BO bisa cepet rampung!
In the end, thank you for your attention. Semoga blog ini bisa bermanfaat buat kita semua!



See you!