Kadang-kadang, aku hanya ingin menjadi tiada
Tidak mati, namun tidak juga hidup
Aku ingin menjadi manifestasi netralitas sepenuhnya
Seakan-akan rohaniku mengambang antara jasmani dan mati
Antara rengkuhan Gaia dan pelukan Hades
Aku ingin tidak merasakan apapun
Karena kini aku pun menjadi hilang
Tiada emosi berkecamuk dalam hati
Mata tak membelalak, juga tak menyipit
Tak senyum, juga tak cemberut
Astaga, apakah diriku saat ini?
Bila bahkan untuk menjerit saja rasanya kosong?
Dan aku menyadari saat ini aku menjadi hampa
Walau untuk menulis "aku menyadari" saja rasanya...
...tidak merasakan apa-apa
Karena untuk menulis "aku menyadari" dibutuhkan emosi
Rasa tergugah untuk menunjukkan kesadaran akan sesuatu
Tapi bukankah kini kurasa hampa?
Teman, isilah diriku ini
Dengan ria, lewat canda tawamu
Atau mungkin kau ingin sodorkan amarah, dengan memakiku
Bisa juga tangis, sentuh relung terdalam sensitifitasku
Oh! Sepertinya kurogoh sesuatu dari kedalaman jiwa
Apakah itu keinginan untuk tertawa?
Kawanku, cepat, gugahlah!
Sehingga aku menunjukkan esensi sejati,
apakah aku ini
Aku manusia!