"Halo?" seru Bo. "Halo?"
Tidak ada jawaban.
Tidak ada jawaban.
Merasa mengenalinya? Tentu tidak. Sebab, penggalan diatas diambil dari bab tiga calon novel saya, The Tale of Bo. Hahaha... sepertinya saya terlalu cepat mengambil nukilan. Seharusnya mungkin dari bab satu. Namun tampaknya itu penggalan kisah yang bagus. Yah, pembaca yang budiman tentu belum mengenalinya. The Tale of Bo, atau seperti sepatutnya ditransliterasikan dalam Bahasa Indonesia sebagai Kisah Bo, adalah novel fantasi yang sedang saya selesaikan.
Pengerjaannya dimulai sejak saya kelas 7. Bayangkan, kelas tujuh! Betapa saya begitu pemalas sehingga tidak bisa merampungkannya dalam waktu singkat. Sebenarnya, saya juga ingin cepat selesai. Sayang, merajut kata-kata tidaklah semudah membayangkannya. Selain itu, sulit pula menemukan kepingan puzzle yang tepat untuk menyelesaikan karya saya ini. Belum begitu sibuknya aktivitas di skoleh. Namun, saya sungguh bersyukur, sekarang perlahan-lahan lukisan imajinasi saya ini sudah mulai berbentuk...
Alhamdulillah, sekarang Kisah Bo sudah memasuki bab sebelas. Mungkin sebentar lagi akan selesai. Mengenai kisahnya... Ah, kisahnya sendiri sejujurnya sangat sederhana. Bahkan cenderung kekakak-kanakkan. Karena saya berusaha mematok pembaca anak-anak, yang menyukai kisah fantasi... kira-kira seusia penikmat Narnia.
(Ah, ini bohong; saya sungguh ingin novel ini seperti Narnia, dibaca semua umur, sejujurnya.)
Mengenai plotnya. Kisah ini mengenai seorang pemulung bernama Bo dengan asal usul misterius. Yang jelas, anak ini--ya, Bo masih kanak-kanak--benar-benar tidak mempunyai masa lalu. Bahkan, ia tidak tahu, apakah ia amnesia atau tidak. Fakta klise, seperti kisah dan Oliver Twist dan film Turtles Can Fly, yang terbuang bersama yang terbuang pula. Begitupun Bo. Bersama pemulung lainnya, mereka tinggal di sebuah penampungan sampah, jauh dari peradaban.
Suatu hari, ia menemukan sebuah buku bersampul hitam misterius. Dan di sinilah segalanya bermula akibat buku tersebut: saat mendadak temannya lenyap tak berbekas, dan ia diincar seorang pria misterius berbaju hitam, Bo pun terjatuh ke dalam sebuah negeri peri yang berbahaya namun menakjubkan. Ia lalu mulai melakukan penyelidikan atas hal-hal yang terjadi, walaupun berbagai rintangan menghadang.
Maka cerita pun mengalir, mengiringi perahu yang terangkai untuk melukiskan perjuangan Bo menyelamatkan kawan-kawannya. Ini mungkin akan menjadi post yang sepi... tapi saya tidak akan bicara banyak. Saya akan mencoba untuk mengirim draf bab pertamanya... dan saya akan meminta komentar Anda, serta saran dan kritiknya. Terima kasih atas perhatiannya, doakan supaya cepat selesai...
Pengerjaannya dimulai sejak saya kelas 7. Bayangkan, kelas tujuh! Betapa saya begitu pemalas sehingga tidak bisa merampungkannya dalam waktu singkat. Sebenarnya, saya juga ingin cepat selesai. Sayang, merajut kata-kata tidaklah semudah membayangkannya. Selain itu, sulit pula menemukan kepingan puzzle yang tepat untuk menyelesaikan karya saya ini. Belum begitu sibuknya aktivitas di skoleh. Namun, saya sungguh bersyukur, sekarang perlahan-lahan lukisan imajinasi saya ini sudah mulai berbentuk...
Alhamdulillah, sekarang Kisah Bo sudah memasuki bab sebelas. Mungkin sebentar lagi akan selesai. Mengenai kisahnya... Ah, kisahnya sendiri sejujurnya sangat sederhana. Bahkan cenderung kekakak-kanakkan. Karena saya berusaha mematok pembaca anak-anak, yang menyukai kisah fantasi... kira-kira seusia penikmat Narnia.
(Ah, ini bohong; saya sungguh ingin novel ini seperti Narnia, dibaca semua umur, sejujurnya.)
Mengenai plotnya. Kisah ini mengenai seorang pemulung bernama Bo dengan asal usul misterius. Yang jelas, anak ini--ya, Bo masih kanak-kanak--benar-benar tidak mempunyai masa lalu. Bahkan, ia tidak tahu, apakah ia amnesia atau tidak. Fakta klise, seperti kisah dan Oliver Twist dan film Turtles Can Fly, yang terbuang bersama yang terbuang pula. Begitupun Bo. Bersama pemulung lainnya, mereka tinggal di sebuah penampungan sampah, jauh dari peradaban.
Suatu hari, ia menemukan sebuah buku bersampul hitam misterius. Dan di sinilah segalanya bermula akibat buku tersebut: saat mendadak temannya lenyap tak berbekas, dan ia diincar seorang pria misterius berbaju hitam, Bo pun terjatuh ke dalam sebuah negeri peri yang berbahaya namun menakjubkan. Ia lalu mulai melakukan penyelidikan atas hal-hal yang terjadi, walaupun berbagai rintangan menghadang.
Maka cerita pun mengalir, mengiringi perahu yang terangkai untuk melukiskan perjuangan Bo menyelamatkan kawan-kawannya. Ini mungkin akan menjadi post yang sepi... tapi saya tidak akan bicara banyak. Saya akan mencoba untuk mengirim draf bab pertamanya... dan saya akan meminta komentar Anda, serta saran dan kritiknya. Terima kasih atas perhatiannya, doakan supaya cepat selesai...