Tuhan adalah pelindungku
Saat kejahatan menyerang Ia menebarkan perisaiNya
Saat dilema menghadang Ia menunjukkan jalanNya
Saat rapuh menghantam Ia memberikan kekuatan
Tuhan adalah penghiburku
Dia memberiku penenangan saat aku terpaksa memalingkan muka dari dunia,
saat memalingkan muka dari dambaku sendiri
Dia memberiku kekuatan tatkala aku harus mematahkan hatinya,
tatkala aku harus mematahkan hatiku sendiri
Tuhan adalah sahabatku
Menjadi pegangan ketika aku harus memilih nasibku dan nasibnya
Menjadi teman saat aku terpaksa meninggalkannya di belakang
Menjadi tumpuan ketika tiada manusia menjadi tempatku bersandar
Menjadi bahu tempat terisak tatkala tidak ada yang bisa kulakukan selain menangis
Di depan hanyalah kegelisahan, dengan patah hati di kedua cabangnya
Di depan hanyalah persimpangan, dengan pahit di kedua ujungnya
Menekan batin, menuntut jiwa, menanyakan kesetiaan
"Yang manakah, yang akan kaupilih, Manusia?"
KepadaNya aku terikat, jiwa dan raga
yang kini meretih, menggelepar, mendamba
menangis pilu; meronta marah; meratap pedih
karena ekspetasiNya menentang harapan
perintahNya membelenggu keinginan
Saat perintahNya menyebabkanku remuk dan hancur
Saat laranganNya memaksaku bersimpuh terisak
Saat hukumNya meninggalkanku merana dan sengsara
Aku berlutut dalam siksa yang menyayat tubuh, menyakiti hati
Karena nafsuku menentang moral
Tindakanku menentang nurani
Keinginanku mengingkari komitmen
Hasratku membuahkan pengkhianatan
Kepada siapa aku harus tunduk, kepada apa aku harus patuh?
Saat ketidakadilan dunia akhirnya menyergapku dalam kemarahan
Betapa aku mendamba yang terlarang! Betapa aku menginginkan yang terkutuk!
Bagaimana Dia tega menimpakan ketimpangan ini kepadaku?
Tetapi, yang Dia tanyakan, selalu
"Kepada yang mana, kau akan berserah diri, Manusia?"
Tuhan adalah sukacita
Ia akan menganugerahkan kebahagiaan yang belum mampu kulihat
Ia akan memberikan kedamaian yang belum dapat kurasa
Ia akan menunjukkan berkah yang belum kusadari
Tuhan adalah kedamaian
Jalanku adalah cintaNya; petunjukku adalah kasihNya
Hidupku sepenuhnya pemberianNya; napasku sepenuhnya milikNya
Tuhan adalah kekasih
Hanya kepadaNya hidupku pantas dipersembahkan
Hanya kepadaNya hatiku pantas dipasrahkan
Karena cintaku terlarang, dambaku terkutuk, untuk manusia
Tuhan adalah tempat berpasrah diri
Maka di saat aku berada dalam kesengsaraan ini,
aku melakukan satu-satunya yang bisa kulakukan:
Aku menyerahkan hidupku kepadaNya.
Maka dari itu, aku selibat.